Hadir dalam kelesuan cipta di tahun 2014. Mewarnai blantika sastra Indonesia seiring dengan caruk-marutnya dunia sastra. Mungkin salah satu diantara kumpulan puisi bersama bertaraf nasional. Sebuah antologi bertemakan kebhinnekaan negeri kita. Penyairnya pun datang dari penjuru Tanah Air.
mengucapkan
Indonesia Lintas Berita
Saudara-saudaraku masih ada yang mengungsi
Karena sinabung dan Kelud meludah lagi
Padahal sudah lama berhenti
Rumah rusak, jalanan rusak
pepohanan mati, sawah mati
Dada merungkuk mata memerah
Air mata menjadi sungai-sungai baru
Halaman berdebu
Di mana-mana berdebu
Kami ingin hujan, Tuhan
Hujan air sebagai berkah
Bukan hujan abu dan berbatu
Sinabung dan Kelud meludah lagi
Indonesia berduka kesekian kali
Belum sembuh
Padahal negeri ini ingin berpesta, katanya
Pesta yang rekakan banyak ongkosnya
Sinabung dan Kelud meludah lagi
Dari sabang sampai merauke rasakan perih
Orang-orang mulai mengingat diri
Dengan tatapan kosong gigit jari
dan itu sudah jadi kebiasaan setelah terjadi
Sinabung dan Kelud meludah lagi
Kini mulai berangsur pulih
Masyarakat mulai kembali
Berkah Indonesia
Berkah Bhineka Tunggal Ika
Bersama dan berbagi
Indramayu, 22 Februari 2014
Mohamad Amrin
***