mengucapkan

mengucapkan

Negeri Kami


Negeri Kami indah permai Nyiur Melambai
Tempat asa ditautkan, harapan disandarkan
Negeri beragam suku, bangsa, agama dan budaya
melahirkan putra-putri terbaik mengharumkan bangsa
Negeri kami mengalami perjalanan panjang
Sejarah  revolusi perjuangan hingga kumandang reformasi
Beberapa anak negeri hadir  silih berganti sebagai kusuma bangsa
Kartini, Dewi Sartika, Budi Utomo, Tan Malaka, Syahrir,
Mereka  kalifah bumi utusan tuhan
Para syuhada pembela negeri ini
Negeri kami mengalami pasang surut pencapaian kemakmuran
para pemimpin negeri dari Sukarno sampai Suharto,
dari Habibie, Gus Dur, Megawati hingga Susilo Bambang Yudhoyono
Mereka dipilih karena jaman menghendaki
berjuang demi tegak dan kedaulatan negeri
Meneruskan cita-cita luhur para pendiri bangsa
Negeri kami subur makmur
gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo
Negeri mutiara mutumanikam bertahta zamrud katulistiwa
Kibarlah merah-putih di pelosok negeri
Menuju Indonesia Raya
Aloeth Pathi
Tanah Tumpah Darahku II
: Daun Kami

Ketika angin berhembus
Menyibak dedaunan
Tembang Mistik dilantunkan memilu
Menepilah…
Aku mau lewat
biarkan kami melayang
Menembus…lubang-lubang untuk bernafas
Sebab kami terperangkap di ruang hampa
Bergoyanglah daunku
Biarkan yang rontok bercerita
Bahwa kami pernah bersatu menciptakan hijau
Meski kini kering tak memberi sejuk
Tapi pernah menggores catatan
pada batangmu yang mulai rapuh
benih-benih yang aku sebarkan
mulai tumbuh menjadi tunas-tunas
siap menerjang pilar-pilar yang menghadang
biarkan akar itu menjalar
di sisi ruas-ruas jalan
di sudut-sudut kota..
biarkan kami yang bicara..
biarkan kami yang mengantarmu
untuk menemui mentari..
di nafasmu terletak martabat bangsa
tarik hembuskan sesuai irama yang bergulir
ikuti hentakan jaman
Semarang, di bulan Januari 2014
Aloeth Pathi

***