mengucapkan

mengucapkan

YANG TERHORMAT TUHAN


Kepada
Yang Terhormat Tuhan
dengan hormat
perlu Tuhan ketahui bahwa
kepercayaan yang Tuhan berikan
kepada manusia tak dapat di percaya lagi
gerabah telah retak
keramik pecah di atas tungku
pembakaran, manusia tidak lagi manusiawi
suami menjual isterinya
ibu membunuh bayinya
anak membunuh bapak ibunya
ayah meniduri putri kandungnya
dekil tanah dalam nafas dan didih darah
dalam ombak
semayam bonsai jiwa kerdil rasa
derai kikis selaput pemikiran
getar kejang otak-atik yang antik
ayat sekitab kering
jadi camilan di saat senggang
kuntum bait mampu menghasilkan duit
bahkan peraduan jabatan dan kedudukan
ayat sekitab yang basah
habis mereka lalap
melelapkan hutan, gunung bahkan lautan
wariskan hutang juga bencana
mendesis seonggok dal;ih
itu cobaanmanusia tidak lagi manusia.
Bojonegoro,18032004
Gampang Prawoto
K U T A N G

Ku
tang
kutang
“…” sudah langka,
tanjakan dan tikungan disamarkan
rambu lalu-lintas sebatas peringatan
“…” mengganggu peradaban,
kurang luwes dalam mengambil keputusan.
karena kesempatan tiada putar ulang
di motel – hotel tiga jaman
di kantor
di toilet
di lift
di rumah
anak-anak kehausan
dan suami-suami terkadang minum es
pinggir-pinggir jalan
tiada santan perasan tingal setetes kecut
keringat lelah sehabis bermain dalam pertandingan
tandang dari cumbu ke cumbu lapangan perselingkuhan.
sapi telanjang
sejak adam dimerdekakan
sapi tanpa kutang itu peradaban
lalu!
kau wariskan pada siapa
utang – utang
itu.
.
Tuban, 28122013
Gampang Prawot
SECANGKIR RASA

Adakah secangkir kopi pahit untukku
setelah tebu yang kutanam menjadi abu
dari jilatan asma asmaramu
gadaikan galaumu
kutanamkan lagi sarinya manis di ladang
ladang hatiku
tapi
seduh dulu
jangan hanya manis di pantai bibir
pahit di pusara hati
lidahku belum kelu
pemanis tak biasa tersuguh di meja rasa
walau tanpa gula
aroma kopimu aku baca tanpa mengeja
panas – hangatnya warna.

Pejambon Bojonegoro, 01112013
 Gampang Prawoto