anak-anak
riang ceria melingkari alas kaki monumen minggu pagi
ini untuk yang kesekian kali datang ke mari
berkali-kali untuk coba memahami, apa semua arti
ini untuk yang kesekian kali datang ke mari
berkali-kali untuk coba memahami, apa semua arti
ada
tiang lurus tegak berdiri ada juntai tali ada jerat di ujung sendi kaki;
kaki seorang lelaki kemeja setengah rapi
kaki seorang lelaki kemeja setengah rapi
lelaki
bergelantung; kepala di bawah, di atas kaki dalam sekap
jerat untai tali dengan tatap mata yang tajam mencoba lanjutkan
rangkai kata-kata “ di sini, di tanah subur ini, kata-kata kehilangan …
jerat untai tali dengan tatap mata yang tajam mencoba lanjutkan
rangkai kata-kata “ di sini, di tanah subur ini, kata-kata kehilangan …
anak-anak
riang ceria melingkari alas kaki monumen minggu pagi
ini untuk yang kesekian kali datang ke mari
berkali-kali untuk coba memahami, apa semua arti
ini untuk yang kesekian kali datang ke mari
berkali-kali untuk coba memahami, apa semua arti
berlembar
kertas sebagai alas tepat jumpa ujung mata pena
anak-anak mencoba berani dekatkan tubuh mereka
“Sungguh unik bentuknya, pasti banyak kandungan cerita,”
terdengar kata dari mereka, “Hebat !! Dia bisa menulis seraya badan terbalik
seperti pemain sirkus yang pernah aku saksikan di tengah-tengah keramaian saat musim libur tiba, sungguh, dia sungguh-sungguh hebat,” salah seorang anak
berseru kepada teman-temannya, yang lain hanya diam tak bersuara,
bingung, dan tak paham, sungguh tak paham
atau lebih tepatnya
belum paham:
tiang lurus tegak berdiri ada juntai tali jerat di ujung sendi kaki;
kaki seorang lelaki dengan kemeja setengah rapi
anak-anak mencoba berani dekatkan tubuh mereka
“Sungguh unik bentuknya, pasti banyak kandungan cerita,”
terdengar kata dari mereka, “Hebat !! Dia bisa menulis seraya badan terbalik
seperti pemain sirkus yang pernah aku saksikan di tengah-tengah keramaian saat musim libur tiba, sungguh, dia sungguh-sungguh hebat,” salah seorang anak
berseru kepada teman-temannya, yang lain hanya diam tak bersuara,
bingung, dan tak paham, sungguh tak paham
atau lebih tepatnya
belum paham:
tiang lurus tegak berdiri ada juntai tali jerat di ujung sendi kaki;
kaki seorang lelaki dengan kemeja setengah rapi
“Getirkah,”
ucap yang lain tiba-tiba.
asa,
banjarbaru, januari 2014
Ali
Syamsudin Arsi
PERPUSTAKAAN GERIMIS
Gerimis
mengejar kita tanpa menghiraukan nafas tertahan antara batu kerikil dan udara
keruh tak bersahabat tak ada yang meluruskan bahkan semua selalu ingin meluruhkan
selalu ingin memporakpondakan di bumi tanpa catatan tertulis karena semua
tersimpan dalam ingatan dari banyaknya ucapan langsung kini terasa apa tentang
tanda-tanda gerimis mengejar di kalungan duri dari ragam bunga atas nama
keterpurukan tanah pijak ini selayaknya sudah mencoba laju deru gerimis pun
membeku, mencoba beku
asa,
banjarbaru, januari 2014
Ali
Syamsudin Arsi