ketika napas sesak terhalang
dan pahit meresap di bibir
bintang pun berkejaran
bersama kunang menari-nari diatas
cakrawala gulita
mencengkeram bilah hati yang masih tersisa
Dalam Bayang-bayang semu menggigit raga
Dirimu semakin terhuyung
namun tetap saja kau setubuhi remang
dengan selaksa gairah menghujam
tanpa hiraukan gemeretak tulang
yang berpacu dengan waktu
: semakin membungkuk
Sudahi saja
perjalanan nanarmu
selagi bunga mimpi masih berkedip hadir
dibalik matamu.
IKC 032014
Iwan Kusmiadi