Hadir dalam kelesuan cipta di tahun 2014. Mewarnai blantika sastra Indonesia seiring dengan caruk-marutnya dunia sastra. Mungkin salah satu diantara kumpulan puisi bersama bertaraf nasional. Sebuah antologi bertemakan kebhinnekaan negeri kita. Penyairnya pun datang dari penjuru Tanah Air.
mengucapkan
Lima Ekor Merpati Menembus Mendung
Lima ekor merpati menembus mendung
Langit bagai neon sepuluh watt
Cahayanya menguban rambut
di kepala nenek tua
Berjalan di tepi belukar kering
Dunia makin sempit
dan kekurangan oksigen
Lima ekor merpati melesat
Lubang ozon mencairkan es di kutub
Tujuh lapis langit terluka
Lima ekor merpati kehilangan sayap
Jatuh di pulau-pulau terbakar
Api cintamu yang berkobar
------------------ Yogya, 27 Januari 2014
Wadie Maharief
Rindu Sepuntung Rokok
Sepuntung rokok membakar dadamu
di ruang tamu yang pengap
Asapnya melayang-layang mencari bayang
tentang kekasihmu yang jalang
Jarimu mengetuk-ngetuk meja
Mengikuti irama musik jazz
Membuat abu bertebaran di lantai
Lengking saxopon meluapkan birahi malam
Sepuntung rokok lengket di bibirmu
Matamu makin sipit dalam samar
Mengikuti asap terbang langlang
Tak juga tuntas kau teguk kerinduan
------------------ Yogya, 3 Februari 2014
Wadie Maharief